Powered by Blogger.
RSS

Parabola hidayah..


Sepanjang jalan sering kita bertemu belokan dan tidakbisa dipungkiri ada dua belokan ke kiri serta ke kanan, bagaimana pun panjang jalannya tetap saja dua belokan, itulah hidup hanya ada dua sisi, baik dan buruk, dua sisi yang selalu Allah ciptakan berpasangan. Tinggal bagaimana kita melihat dan memikirkannnya. Kita juga sering dan bahkan banyak sekali melihat parabola untuk menemukan siaran televisi, namun pernahkah kita berpikir apa sebenarnya eksistensinya, parabola yang menghadap ke atas, di pasang ditonggak, kemudia ada LNB nya sebagai penangkap siaran. Namun, pernahkah kita berpikir tentang keimanan kita, tentang penemuan hidayah kita, penemuan kecintaan kita pada zat yang menciptakan dan menyayangi kita sepenuhnya.Yah..saya baru saja berpikir setelah melihat di perjalanan pulang kali ini, parabola dengan mudahnya terpasang di sepanjang jalan milik rumah-rumah penduduk, ntah itu pikiran terlalu sempit atau terlalu luas, hanya saja saya ingin melukiskannya. Bahwa kita yang harus menemukan hidayah itu, walau memang hidayah itu datang dari Allah SWT, namun jika tak dicari dengan alat bantunya berupa keteguhan, kesungguhan bahwa kita butuh, tak kan ditemukan hidayah, ibarat parabola yang menghadap ke atas, kita harus banyak wawasan serta ilmu karena wawasan saja tak cukup jika tanpa ilmu, kita harus punya tonggak yang kokoh untuk berdiri yakni punya landasan dari Alqur'an dan sunnah nabi. Jika itu telah terpenuhi, tinggal kita mengatur kira-kira mau dihadapkan kemana hidup kita menemukan hidayah itu, sampai suatu saat kita menemukan sinyal cinta dari yang menciptakan kita, lalu dengan mudahnya kita berkomunikasi, lalu akan ada segudang kebahagiaan yang tak sanggup kita ucapkan karena dia berada di lubuk hati kita, bergetar dan sangat luar biasa. Sampai air mata kita tak tertahan ingin bercerita saya telah menemukan hidayah itu dan kita perlu menjaganya karena sangat banyak petir hujan yang akan mengganggu parabola, dengan keteguhan kita memelihara iman kan selalu ada di hati kita cinta padaNya. Yah..parabola hidayah saya kali ini, ingin menyampaikan pada dunia bahwa saya mencintai Allah dan rasulNya, nabi Muhammad SAW..tak sempat melihat wajah dan bahkan tak bersua dengan sahabatnya, namun semua yang dimilikinya telah ada dalam suri tauladanya..merintih dan sendu hati ini mengingat jasa dan pengorbanan mu sampai saya bisa menemukan islam ini di hati saya..lewat sunnah-sunnah mu..momentum maulid nabi..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: