Powered by Blogger.
RSS

Pengeruk pasir sungai..


Suhu panas sudah biasa lah untuk kota yang sangat dekat dengan bibir pantai, tepat tengah hari menambah panasnya kota ini. Saya masih saja asyik menikmati perjalanan kali ini bertemu dengan wajah-wajah muda, penuh semangat. Masih saja dalam perjalanan, tak jauh memang dari kota kelahiran saya, tepatnya kira-kira tiga jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermesin, dengan hanya membawa tas kecil dan bekal sekenanya, tak lupa se tapperware minuman putih cukuplah untuk membuat lega suhu panas ini. Saya baru saja melewati jembatan di jalan ini, tepatnya di jalan Lubuk Buaya menuju ke Kota Padang pusat. Di bawah jembatan sebelah kanan tanpak sebuah perahu berisi pasir hitam sungai. sudah separoh perahu kira-kira terisi, saya pun bingung, mana orangnya? tak beberapa saat muncullah dari dalam sungai seorang Bapak berperawakan tidak terlalu besar, kulit yang sudah menghitam karena panas. Masyaallah, sang Bapak menyelam ke dasar sungai mengeruk pasir bercampur tanah dengan bantuan ember biru yang di pegangnya. Saya tak habis pikir susahnya, sudah berat, menyelam di air yang gelap pula, memastikan pasir terbawa ember, hitungan satu menit mungkin muncul lagi ke permukaan sampai perahu kecil terisi pasir..saya acungkan jempol untuk Bapak..Saya masih saja sapat menikmati pekerjaan yang tak ada apa-apa nya dibandingkan sang Bapak, bermodalkan ilmu saja, namun tidak untuk si Bapak, perlu tenaga, keahlian dan banyak lagi..saya lagi-lagi dapat pelajaran berharga dalam perjalanan ini, hanya sesaat melihatnya, namun selamanya Insyaallah bermakna, sungguh luar biasa pengorbanan mu Pak..Bapak pengeruk pasir sungai..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: