Powered by Blogger.
RSS

Berbicara dalam realita

Nyaris sekali kita sering kali sebagai negara yang cenderung mencontek, sedikit berkarya dan banyak bicara. Maju pun hanya sebatas ha-hal tertentu yang dianggap penting alias ada kepentingan disana..yah inilah kata kuncinya..kepentingan telah mengalahkan rasional berpikir banyak orang dan bahkan telah melumpuhkan hati nurani banyak pimpinan dan rakyat, mengatasnamakan kepentingan, hal yang menguntungkan banyak orang dijadikan sebagai hak segelintir orang, lagi lagi atas nama kepentingan. Mau dibawa kemana negeri ini jika hanya menjadikan kepentingan sebagai objek yang diperjualbelikan. Namun, masih ada kok, masih ada, jangan pesimis. Atas nama kebenaran dan kejujuran tidaklah kepentingan yang jadi tujuan, ada kesejahteraan dan kejayaan ditangan. Dan tidak untuk sebuah paradigma namun banyak paradigma bahkan untuk setiap sudut dalam kehidupan di negara ini. Hanya butuh sebuah komitmen dan kematangan berpikir bahwa bukan kepentingan yang akan menjatuhkan moral bangsa ini, bukankah kita punya hati nurani bahwa kita butuh ketenangan dan ketentraman, hanya bisa didapat dari hati-hati yang bergerak hanya karena cinta, bukan atas nama kepentingan semata..Berbicara dalam realita dalam sudut pandang saya melihat..benar salah tergantung kita menilai..dan menjawabnya sendiri..bukankah kita masing-masing punya segumpal daging yang ada dirongga dada sebagai penentu baik buruknya diri kita..selamat menyelami arti sebuah kepentingan atau tak peduli hanya sibuk kita memenuhi kebutuhan pribadi..yang jelas saya bicara dalam realita medan hidup ini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: