Powered by Blogger.
RSS

Dedikasi politik..


Doktor dari Medan menyampaikan kuliah kali ini bertemakan politik..mmm..bagus untuk dibahas. Pertama terasa biasa-biasa saja bagi saya namun karena ada politik hukumnya bagus juga untuk ditelaah. Bukanlah bermaksud menyimpulkan hal besar. Hanya sekedar mengutarakan apa yang dapat disimpulkan dari sudut pandang saya sendiri dan sedikit diberikan pendapat atau mungkin hanya tulisan dari angan-angan saya belaka, namun banyak ilmu insyaallah yang bisa kita ambil. Berawal dari perubahan sebuah negara akan pentingnya moral, jadi kata kuncinya adalah moral. Inilah yang membuat saya tertarik. Padanan kata yang hanya lima huruf ini dapat meruntuhkan sebuah sistem yang telah ada..tenang..tenang, disini bekanlah sistem tepatnya yakni sebuah kemunduran. Jika berbicara sebuah revolusi yang marak kali ini dibicarakan, revolusi Timur Tengah. Untuk Indonesia rasanya kurang tepat lagi karena memilih revolusi berarti memilih mundur lima puluh tahun..tidak..tidak..saya saja tak mau juga seperti itu karena jangankan untuk maju setahun untuk maju sebualan saja sudah sangat sulit sekali untuk Indonesia. Dan berkata moral yang lahir dari kata malu salah satunya. Saya acungkan jempol untuk negara Jepang yang ada pimpinannnya ditemukan menerima suap akhirnya dengan sportif mengundurkan diri, haruskah kita diajarkan lagi tentang rasa malu ini atau mungkin disinilah letak permasalahannya. Perpolitikan kita telah di generalisasi dengan sebuah kepentingan sekalipun ada segelintir darinya yang ingin mengangkatkan moral..Yup..yup..saya setuju. Politik hukum yang berasal dari kata politiek yang berarti kebijakan (policy). sulit untuk dimaknakan secara integrasi karena banyak yang menafsirkannya berbeda. Kita kali ini tak akan membahas mengenai arti politik hukum secara bahasa. Saya hanya akan membahas apa yang sering kita permasalahkan. Dedikasi sebuah politik yang masih dirancukan oleh budaya ketidakjujuran. Produk hukum yang lahir masih lah di bawah tekanan artinya berani berbuat kalau sudah ada yang menekannya. Sehingga lahir aturan yang tidak responsif (tidak berdasarkan keinginan rakyat). Lagi lai berkutat dengan ini, mau dibawa dimana negara ini jika sikap mental itu yang belum jelas, kembali pada moral, mau atau tidak mau berbuat. Saya tertawa juga, mantan presiden Gusdur mengatakan bunuh saja semuanya dan tinggal anak TK..haha..harus kah kita melakukan itu? ada bagusnya, ada tidaknya. Ya..ya..tidak cukup hanya itu, politik ini sebenarnya berasal dari aturan dasarnya, perlu ada pendekatan agama dan adat. Letak kesalahannya itu, kita punya bangsa dan living law namun yang diambil produk hukum yang masih bawaan Belanda..tinggal mengintegrasikan hukum Islam, adat serta nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat, baru kemudian disertai penanaman moral untuk setiap individu. Insyaallah saya yakin akan ada banyak perubahan yang di dapat..selama moral yang di depankan..terutama sekali moral agama..(gambar di ambil dari
sbelen.wordpress.com)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: