Powered by Blogger.
RSS

Kursi Pengasingan..


Lambat-lambat berjalan dalam malam yang pekat, kali ini hujan turun dengan lebatnya, banjir sebatas mata kaki. Jaket parasut penahan hujan biasa dikenakannya, biasa tak bawa payung dengan hanya ransel kecil berisi perlengkapan pendakian. Sayup-sayup saya masih mendengar suaranya dengan penuh semangat ingin merubah kebaikan dalam hidupnya. Saya terpekur dalam jendela rumah gadang berkaca tipis. Mengamati dari kejauhan ia berjalan membungkuk agar hujan tak terlalu membasahi mukanya yang sudah juga terlihat bersih atau memang kaca rumah gadang yang bersih di malam itu. Angin sudah semakin ribut, menghempas pintu-pintu jendela kamar rumah gadang, bersegera berlari untuk mengejar agar air hujan tak segera masuk ke dalam rumah gadang. Gonjongnya yang ada lima membuat rumah dagang kokoh berdiri. Pemuda tadi perlahan masuk, mengetuk pintu yang tak di kunci rapat, sang pemilik rumah langsung memeluk pemuda yang sangat dikasihinya. Sudah makan kah nak?Seraya berlari mengambil handuk untuk membersihkan air hujan yang menempel pada jaketnya.Mmm..saya masih saja terpekur dalam sujud panjang malam itu, membenamkan diri dalam lantunan ayat-ayat cintaNya. Pemuda itu disuruh duduk di kursi istimewa milik rumah gadang itu, bertanya sang bunda akan laku sang pemuda, baru malam baru pulang ke rumah. Tak apalah baginya, hanya salam hormat yang ia sampaikan pada ibu, terlihat santun dan bijaksana. Namun, di dasar hatinya ada selongsor kursi pengasingan dalam lubuk hatinya. Berteriak ntak akan pada siapa, berjalan tanpa arah, mengadu ntah pada siapa, kursi pengasingan itu telah melekat dalam duduknya. Sedih saya mengamatinya, namun itu nyata kesalahannya, tak mau lari dari kejelekan atau memang sedang diawasi oleh keburukan. Lingkungan yang buruk telah membawanya berubah. Sekalipun pengasingan itu telah menjatuhkan nuraninya. Kursi pengasingan malam itu telah mengajarkannya arti sebuah kesalahan. Dan saya berharap saat sang surya kemabli bersinar, pemuda itu tak lagi ada di kursi pengasingan. Ia telah kembali menatap masa depannya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: