Powered by Blogger.
RSS

Tenang dalam diam..


Samar-samar terdengar bunyi piring makan beradu-radu dalam ember besar berisi air jernih mata air. Siap dibersihkan dengan penggosok abu dan sabun seadanya. Habis dicelup ke dalam ember selanjutnya siap untuk disusun rapi dalam rak-rak piring dari bambu. Sore itu angin sangat menyejukkan, ada aroma bunga kenanga di halaman depan rumah, semilir terdengar bunyi kerisik daun pisang yang belum sempat diunggun oleh pemiliknya.Mmm..sedap terasa ada aroma wangi daun bawang dari penggorengan belakang rumah. Tertatih mengangkat susunan piring yang tak terlalu banyak. Habis menyantap "sambalado tanak" buatan amai rumah itu. Seraya anak-anak sebelah rumah bermain layangan di halaman depan yang tak terlalu luas. Sore semakin menjelang, sudah berkumpul sanak keluarga semuanya dari usaha mengais rezeki dalam kampung para petani dan pekebun, sibuk dalam nurani yang akrab bersama alam. besimbah peluh dan keringat, mengangkat dan mengurai beban untuk ditukar dengan segantang dua gantang beras. Hah..sudahlah karena lelah tak lagi terasa telah tertukar dengan ribuan cinta yang membuancah di dada para anggota keluarga. Berbagi bersuka cita dalam menanti azan magrib tiba, seraya berbondong-bondong berjalan menuju surau yang tak jauh dari sudut rumah, hitungan seratus langkah orang dewasa. Indah nian langit di ufuk barat, kuning kemerahan akan segera hilang berganti malam yang indah dengan bintang berasi banyak, ada rasi bintang scorpio, banyak jenisnya. Pulang dari surau menuju rumah cinta sembari menatap langit malam, pintu berderit dan kembali suasana hangat itu muncul. Bergerombol anak-anak mengaji dengan berebut siapa yang duluan..yah..sudahlah siapa yang dulu atau belakangan tetap sajalah pahalanya, ada yang terbata-bata mengeja huruf-huruf hijaiyah, ada juga dengan lantangnya bersuara sampai terdengar ke tetangga sebelah rumah. Temaram lampu rumah yang berwarna putih dan kuning cukuplah sebagai penerang malam penuh cinta. Bertalu-talu aroma "pangek ikan lauik" siap di hidangkan di ruangan belakang rumah yang biasa dijadikan tempat keluarga berkumpul makan dan bercakap-cakap. Satu per satu dapat giliran mengambil nasi dan lauknya..makan malam yang ceria dalam tenang dan diamnya cinta bersama orang-orang yang selalu berkata dan berbuat dalam tenang. Perlahan-lahan malam semakin larut, masing-masing sibuk dengan nostalgia pikiran masing-masing..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: