Powered by Blogger.
RSS

Ketika sayap ku patah satu..


Aku punya banyak sekali sayap, sayap-sayap cinta, sayap-sayap kasih, sayap-sayap perjuangan. Ia akan terus menyatu dalam dekapan keimanan. Dalam sebuah kepakan yang akan terus mengepak untuk terbang tinggi menuju langit biru yang tinggi. Mencari jutaan sayap putih lainnya untuk dijadikan kawan sejalan, menari bersama angin yang kian hari semakin bertingkah karena tak mengenal sayapnya masing-masing.

Aku terdampar karena sayap ku patah satu, sayap cadangan juga tak mampu berfungsi karena tak punya temannya, aku lagi-lagi terhempas karena kemaren baru saja dua sayap ku patah, patah ujungnya. Yah..ia patah sehingga tak bisa lagi terbang. Hanya punya beberapa sayap tapi tak hendak untuk terbang jika meninggalkan sayap yang patah.

Aku sedang mengobati sayap itu agar tak bertambah patah karena patahnya ku yakin hanya sedikit tapi aku tak sanggup untuk terbang dengan sayap-sayap yang ada jika satu tak utuh..ya..ya..sayap-sayap itu sedang ku beri perban perjuangan dengan lembut dan ku oleskan dengan zaitun kenikmatan untuk selanjutnya ku yakin akan kembali mengepak.

Tak gampang memang memperbaiki sayap itu, butuh kehati-hatian dengan jahitan jarum keimanan..atau jika tak sanggup menahan sakitnya jahitan bisa saja ku cari kepakan sayap lain yang mampu membuat sayap ku kembali mengepak dengan indah sehingga terbang melaju dengan kepakkan yang selalu tertunduk pada zat yang selalu kekal..Allah azza wa jalla..kepakan-kepakan itu butuh sayapnya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: