Powered by Blogger.
RSS

Kita dulu pernah giat..


Ketika baru lahir ke dunia kita giat untuk menangis memberikan rasa bahagia pada orang-orang yang kita kasihi, walau pelum mengerti arti cinta sesungguhnya namun kita bisa rasakan bahwa kita mencintai mereka dan mencintai perjanjian besar ketika ada di alam rahim. Kita bisa giat menangis sekuatnya disaat orang di sekitar tertawa dan tersenyum karena bahagia.

Ketika kita sudah berangsur bertambah usia dalam hitungan minggu, kita sudah sangat giat untuk mengenali yang ada disekitar walau mata masih saja kadang tertutup dan lebih cenderung tidur dan masih saja giat untuk menangis saat ada yang tak enak di badan. Masih saja giat berteriak keras saat celana sudah basah karena buang air. Kita sangat giat untuk tak mau kotor sedikit pun.

Ketika sudah berangsur-angsur pandai merangkak, kita sangat giat untuk bisa berpindah-bindah menyambar apa saja yang bisa diajak bermain. Kita masih saja giat menangis saat ada rintangan saat merangkah.

Saat kita sudah pandai mencoba berjalan, kita tetap giat untuk mencoba alat bantu berjalan yang terbuat dari bambu yang berputar dan kita masih saja giat mencobanya. Sangat giat mencoba, kadang jatuh kembali berdiri. Yah..kita sangat giat sekali mengeja nama-nama benda yang diajarkan kepada kita sewaktu kecil.

Ketika kita sudah masuk taman kanak-kanak, sangat giatnya kita mencoba setiap permainan mulai ayunan, tangga dan banyak permainan lainnya. Giat sekali kita ketika ada tugas mewarnai oleh guru, harus selesai saat itu juga. Sangat giatnya kita menempel sobekan-sobekan kertas untuk dijadikan suatu bentuk gambar, sangat giatnya kita sampai-sampai lem-lem menempel di baju seragam sekolah. Giatnya kita berjalan saat jam pulang sekolah menuju rumah karena banyak permainan setelah sampai dirumah. Giat sekali kita saat main di kali belakang rumah, sampai kita juga tak pernah melupakan jam mengaji di sore harinya di musalla yang tak jauh dari rumah. Sangat giat sekali kita ketika masih seumuran itu.

Masuk sekolah dasar, tambah giat kita saat belajar jadi idola, pekerjaan rumah telah selesai ketika jam istirahat sekolah. Luar biasa giatnya kita. Sampai di rumah semua buku untuk esok harinya telah rapi disiapkan. Betapa giatnya kita saat ujian akan segera tiba, tak mau kalah bahkan harus jadi juara. Ternyata sangat giat sekali kita mengikuti pelatihan dan kejuaran untuk tingkat sekolah dasar, senang sekali dengan giat membuat tulisan-tulisan bersejarah.

Sekolah Menengah Pertama, masih giatnya kita berlomba mencari ilmu, bermain masih sangat giatnya. Kegiatan di luar sekolah masih sangat giat kita ikuti, sampai semua teman kita senangi. Berlanjut ke jenjang SMU kita masih sangat giat walau kadang ada sedikit kemalasan yang melanda maklum sudah remaja katanya.Namun, kita masih sangat giat sekali.

Jenjang universitas, malah tambah giat sekali, telah menemukan jati diri sesungguhnya, menemukan arti hidup yang sangat indah. Menemukan watak giat yang lebih terarah. Dan kini apakah kita masih sangat giatnya menyuarakan sebuah kebenaran, dan kini apakah kita tetap giat seperti ketika balita dulu, dan kini apakah kita masih bisa menyuarakan giat untuk diri kita?karena dahulu kita pernah giat sekali..Apakah kita sekarang sudah lebih giat untuk berbuat kebaikan, apakah kita sudah giat untuk menghafal satu demi satu huruf Alqur'an, apakah kita sekarang jauh kalahnya ketika kita kecil dulu karena kita dulu pernah giat.

Hanya sedikit pikiran yang terlintas dibenak saya karena saya yakin ketika dahulu kita semua pernah sangat giat sekali melebihi segalanya, sekarang?silahkan kita buktikan sendiri, minimal ini sebagai penyemangat untuk kemalasan yang kadang datang menghampiri atau malah pesimis yang datang tiba-tiba serta mungkin putus asa atas segala apa yang terjadi tetapi kita harus yakin bahwa dulu kita pernah sangat giat sekali..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: