Powered by Blogger.
RSS

Pangek Lapuak..

Pagi-pagi disambut dengan aroma yang sangat sedap sekali. Bertepatan saya bersebelahan dengan ibu separoh abad penjual pangek lapuak, pangek cubadak dan telur bebek pesanan pelanggan setia. Pangek lapuak yang disimpan di dalam belanga serta dibungkus dengan sapu tangan besar. Sempat bercerita sebentar dengan ibu tersebut membuat saya berminat untuk mencobanya..mmm..nikmat terasa dari ceritanya. Kalau pangek cubadak saya sudah sering mencobanya namun untuk pangek lapuak belum sama sekali. Baiklah sobat..pangek lapuak ini memiliki bahan dasar ikan emas atau sebagian tempat ada yang menyebutnya ikan rayo.

Pangek lapuak ini, benar-benar lapuak katanya, tak ada yang terbuang sampai tulangnya rapuh sekali sehingga dapat disantap dengan tuntasnya tanpa ada yang terbuang. Yang menjadi khas pangek lapuak ini adalah proses memasaknya yang sangat lama, sehari semalam, timbul pertanyaan konyol saya..apa tak hangus dia..haha..sang ibu lalu menjelaskan santanya yang cukup serta proses memasaknya lah yang menentukan rasa dan hasilnya. Satu kilogram ikan membutuhkan dua kelapa, jadi rata-rata ibu tersebut memasak lima kilogram ikan sehingga kelapanya sekitar sepuluh kelapa yang kecil atau sembilan kelapa yang besar. Proses memasaknya yang lama serta keahlian meracik bumbu yang kira-kira sama dengan membuat gulai, hanya saja proses memasaknya yang berbeda dan waktunya, dimasak dalam belanga tanah liat , lalu disusun berurutan dengan daun asam, ikan, begitu seterusnya sampai air santannya habis sehingga jadilah ia pangek lapuak yang benar-benar lapuak..mmm..mengundang selera sepertinya. Perlu takaran yang cukup santannya kalau tidak bisa hancur duluan ikannya sebelum jadi pangek.

Bagi saya keahlian seoarang ibu yang mampu menciptakan cita rasa pangek dengan penuh kesabaran memasaknya untuk selanjutnya jika telah selesai dimasak harus pula menjajakan hasilnya ke rumah-rumah penduduk, dengan di bawa di atas kepala dibantu sapu tangan yang digulung, luar biasa perjuangannya. Banting tulang, peras keringat untuk sebuah kenikmatan pelanggan serta pemenuhan kebutuhan keluarga..salut saya..padamu ibu..(selamat hari kartini untuk mu dipagi ini walaupun saya belum mencoba pangek lapuak mu..tapi saya telah mencoba ketulusan mu..)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: