Powered by Blogger.
RSS

Penjara gelap..


Aku terpenjara dalam setiap kecemasan dan kegelisahan ku, ku terbelenggu dalam sebuah realita manufer kehidupan. Aku terpenjara dalam sebuah angan-angan yang sangat tinggi, dalam sebuah mimpi yang ingin wujudkan. Aku sedang mencari seberkas sinar yang menentramkan. Aku terpenjara dalam ruangan gelap tak bersinar. Hanya ada sebuah kursi hitam di sudut ruangan yang gelap tak berpenghuni, hanya aku di dalamnya.

Selanjutnya pintu yang terkunci rapat tak mampu ku buka, bukan ku tak mampu membukanya tapi belum diizinkan membukanya detik ini. Aku masih terbelenggu susah dalam penantian detik per detik waktu. Kunci itu ada di saku kemeja ku, tapi tak bisa ku ambil sendiri. Detik-detik jam di dinding sangat jelas bagi ku, jelas sekali sampai waktu itulah yang juga membelenggu ku dalam penjara kecemasan. Padahal ku tahu ada sangat banyak kebahagian dalam ruangan gelap itu yang belum ku temui, sangat banyak.

Berangsur-angsur waktunya hampir segera datang insyaallah, besi yang membelenggu tangan ku bisa ku buka satu persatu, sampai terbuka sudah belenggunya. Aku berdiri dan merogoh kunci pintu ruangan yang ada pada saku kemeja ku..yah..ya..aku menemukannya walau masih ragu apakah benar ini kuncinya. Gelap..gelap sekali tak tampak..sayup-sayup yang ku dengar adalah murattal surat Arrahman..tenang sekali..

Kunci pelan-pelan ku coba..alhamdulillah terbuka sudah, aku tak lagi terpenjara kegelisahan ku, telah bebas untuk berbuat apa atas nama kebaikan karena semuanya telah ku resapi bahwa "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"..aku terdiam dan kembali ku tata ruangan gelap tadi sembari ku beri cahaya yang cukup serta ku tata dengan perabot sederhana untuk kutempati dalam sebuah kisi-kisi kehidupan yang lebih indah.Yah..ya..ruang gelap itu telah hilang dan aku sedang tak terbelenggu kecemasan karena ada cahaya terang yang membuat ku takjub..cahaya iman yang kau berikan..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: