Powered by Blogger.
RSS

Wahai perusak paru-paru ku..


Banyak suara batuk yang keluar dari mulut para penumpang, masih pagi sudah membakar uang kerjanya dan merusak diri ku. Masih sepagi ini sudah beberapa kali hirup aku terbatuk karena polusi yang membuat ku sesak. Penumpang yang lain juga sudah tak enak, aku yang hanya berbekal satu helai tisu, siap tahan nafas untuk beberapa saat. Ini tak satu orang, beberapa orang sibuk saja mereka menghembus-hembuskan asap yang dihisap lalu kelur dari mulut dan hidungnya, bangku paling depan, belakangnya dan dibelakang ku, yang parahnya nenek di samping ku juga ikut menghirup dan menghembuskan asap dari mulutnya hasil bakaran rokok yang ada di tangannya sendiri..hah..sudah setua itu masih saja ikut merusak paru-parunya sendiri dan paru-paru orang lain. Bunyi batuk ku setidaknya menyentuh hati sang nenek, tepat ia langsung mematikan rokoknya..yah..ya..tapi tidak untuk beberapa bapak-bapak di depan dan di belakang ku..hah..sampai kapan mereka menyadari banyak orang yang tersiksa karenaya, termasuk aku yang paling tidak tahan dengan asap rokok..aku jadi teringat dengan sebuah tayangan di televisi, kalau saja ada kantong untuk para perokok, jadi biar yang merokok saja yang menghirup asapnya sendiri, tak perlu merugikan banyak orang sehingga tak perlu aku menahan nafas seperti ini, menghambat aktifitas ku saja, seharusnya sudah selesai beberapa lembar yang ku baca, namun tidak untuk kali ini, aku tahan nafas karena tak kuat lagi dengan asapnya. Tak mempan sepertinya stiker yang bertuliskan dilarang merokok karena hanya kertas tempelan tanpa makna..toh..buktinya banyak saja orang-orang yang sibuk memainkan asapnya... Tak sadarkah mereka telah membuat banyak orang tersiksa termasuk aku..Sampai kapan banyak orang mengerti sebuah kesehata untuk diri dan orang lain..dan mereka berlanjut membakar uang dengan menghirup dan menghembuskan mainan asap di mulutnya. Alhamdulillah saja aku sudah berada di tepi jendela bus sehingga agak sedikit lega..(" rokok yang sudah jelas -jelas merusak masih saja berkeliaran di setiap sudut peradapan ini". tanpa mereka sadari mereka telah merusak banyak orang..)..dan pagi ini tepat berhenti di dekat anak berseragam TK sambil tersenyum dan menyapa ku..yang belum pernah ku kenal sebelumnya..lega jugalah setelah berperang dengan asap disambut senyum kanak-kanak..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: