Powered by Blogger.
RSS

Coretan Ujian..


Selembar kertas tak cukup untuk dituliskan untuk sebuah arti ujian karena sudah sedari dahulu kita diperkenalkan dengan ujian, baik itu dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk tak tertulis. ujian sangat akrab dengan kehidupan kita bahkan sampai-sampai tak menyadari kalau kita sedang dalam sebuah ujian. Tak bisa dipungkiri bahwa " sebaik-baiknya hari adalah hari yang memberikan tambahan kesabaran kepada kita, hari yang membukakan pemahaman kebenaran kepada kita, hari dimana kita bisa mencegah diri agar tidak tenggelam dalam dosa dan hari yang memberikan kita tekad yang kuat dalam ridhoNya". Sangat gampang untuk diucapkan namun sangat sulit untuk direalisasikan dalam kehidupan.

Menapaki jalan hidup ini butuh sebuah bekal kesabaran tak hanya suplemen jasmani juga suplemen hati, berlikunya jalan dengan medan yang sulit, membuat jiwa yang kering akan berpikir ulang untuk tak meneruskan perjalanan namun sang pendaki sejati pantang menyerah sebelum sampai puncak, kelezatan pendakian akan ia jumpai setelah menyaksikan sendiri keindahan ciptaan Illahi, pemandangan alam yang menakjubkan. Satu tapakan seolah sangat sulit sekali, ada batu besar yang menghambat langkah. Sekali lagi ujian adalah untuk menguji kesabaran pikiran, kesabaran jiwa, kesabaran hati dan kesabaran iman. Kita sangat sering mengeluh atas ujian yang dihadapi, padahal ada sebuah proyek besar yang akan diciptakan, kita masih saja menyalahkan takdir kehidupan kita yang memberikan banyak ujian, padahal kita telah dijanjikan untuk menaiki kelas jika mampu memenangkan ujian ini, ujian yang kadang sulit untuk dilogikakan dengan pikiran karena ia bukanlah sebuah hitung-hitungan yang biasa kita pelajari, ia sebuah aljabar kehidupan.

Mendengar banyak nasehat dari orang-orang yang lebih banyak ujiannya serasa membawa kita bersyukur akan ada ujian karena janji Allah SWT telah jelas, " Setelah kesulitan akan ada kemudahan". Maka sudah sepantasnya lah kita untuk tidak mengeluh karena mengeluh tak menyelesaikan masalah, hanya sebuah pelaksanaan ujian lah untuk bisa menuntaskan sebuah ujian. Untuk hasilnya didukung oleh kesiapan dan proses yang baik.

Sekarang marilah hapus segala kegelisahan, kesedihan dan ketidakpercayaan dengan sebuah senyum kesyukuran kepada yang memberikan ujian sebab kalaulah bukan karena ujian, kita tak akan pernah naik kelas, kita tak akan pernah lebih bersyukur, kita tak akan pernah naik prediket dan kita tak akan pernah menyadari untuk apa kita hidup di dunia ini?"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS: Az-Zariyat:56)."

Mari kita kepalkan tangan dengan azaam yang kuat untuk terus menjadikan ujian sebagai sebuah proses untuk menjadi manusia yang selalu berprasangka baik kepada yang menciptakan kita. Bersyukurlah selalu karena itu hal termudah yang bisa dilakukan untuk menjalani sebuah ujian, terlebih lagi untuk sebuah ujian keimanan kita.

Lembaran-lembaran kertas itu sudah kucoba isi dengan coretan ujian kesabaran, coteran ujian kesyukuran, ujian keimanan, ujian kehidupan dan sangat banyak lagi ujian, satu persatu telah berisi semampu ku, walau kadang banyak air mata yang tertumpah, banyak hati yang terkesampingkan, banyak perasaan yang terlukai, banyak harapan yang belum tercapai, namun kesyukuran ku padaMu masih sangat utuh karena kembali ku menghisab diri bahwa ujian ku ini masih sangat jauh dari ujian para pejuang-pejuang kesabaran, masih sangat jauh dari ujian Asma' binti Abu Bakar Assiddiq saat mengantarkan bekal untuk ayahnya dan Baginda Rasulullah SAW saat Hijrah dikejar-kejar musuh kafir, masih sangat tak layak aku untuk bersedih karena kesedihan ku akan membuat ku tak bersyukur pada mu..

Selamanya teman, kita akan dihadapi oleh ujian-ujian itu selama itu pula kita bersyukur karena itu adalah proses didikan langsung dari Zat yang menciptakan kita..maka marilah tersenyum, hilangkan segala gundah dengan kembali menulis jawaban ujian itu di kertas yang telah disediakan panitia yakni panitia tunggal Allah SWT.."Selamat Ujian".."Semoga Sukses"..kata-kata itu yang sering kita baca , maka mengapa harus menangis ketika di tengah ujian sedangkan kita sudah punya bekal, kalaupun belum lengkap, kita punya potensi itu..Wallahu'alam..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: