Powered by Blogger.
RSS

Aku sedang tak berceloteh..

“Aku sedang tidak berceloteh, itulah teriak para gadis muda yang tak muda lagi akibat ulah prilaku jahat para lelaki separoh baya. Aku sudah tak punya rasa malu lagi yang mengatas namakan bahwa aku adalah muslim. Dan aku sedang terpenjara dalam dimensi kehidupan yang membuat ku tak bisa lari dari semua kebiadapan ini.” 

Saya masih saja, menggeleng tak habis-habisnya ketika menyimak jelas sebuah pengantar diatas, ntah itu menyimak ataulah melihat sendiri ulah para muda dan paroh baya bahkan yang tua di zaman yang bagi saya belumlah lama ditinggali. Belumlah lama untuk bisa bersyukur atas segala nikmat yang Engkau turunkan. 

Jeruji besi yang sudah berkarat ditambah jutaan virus yang seolah menambah tak nyaman kamar ukuran empat kali lima itu, di sudut ruangan terdapat toilet kecil yang tak memadai untuk para penjahat muda yang tak berkelas. Saya sedang tidak mencaci, namun hanya sedikit melepas sesak didada, menumpahkan segala yang terbendung, bahwa zaman sepertinya sudah tak beradap lagi. 

Derap-derap langkah kaki pengunjung masih menggema-gema ditelinga saya, dari tangga sebelah ruangan. Para pengunjung yang tak pernah bahagia ketika menyaksikan sanak keluarga yang tengah terpenjara jiwa dan badannya. Tak bisa disalahkan, tapi itulah nyata karena ulah mereka jua. 

Gadis muda yang tak muda lagi, sibuk petentang petenteng dengan perut yang sudah membesar. Mondar-mondar di depan ruang tahanan menyaksikan orang terkasih duduk termenung dalam ruangan berjeruji besi. Tak kalah sedihnya orang tua gadis berpita merah pudar itu, dengan tangan di kepala, namun tetaplah ia tak gadis lagi. Saya hanya terus mengernyikan kening. Antara percaya ataupun tidak bahwa gadis yang tak gadis itu lagi tengah mengandung anak dari suami kakak kandungnya. Na’uzubillahiminzalik..hanya itu kalimat yang keluar dari mulut saya, selebihnya silahkan kita sama-sama cermati. Dimanakah letak kesalahannya. Sudah sejauh itukah rusaknya moral manusia, ataukah kita yang tak arif memberikan nasehat, atau malah kita sudah terpenjara dengan hanya mementingkan diri sendiri. 

Ketuk-ketuk palu di ruang persidangan seolah menyadarkan bahwa zaman sudah tak bersahabat lagi akibat ulah manusianya, suami tak pikir panjang lagi untuk merusak adik kandung dari istrinya. Dan ini hanya sedikit dari sudut zaman yang membuat kita harus banyak belajar dan bertindak bahwa dunia itu hanya sementara..selebihnya ada periode yang lebih abadi..alam akhirat..Saya terdiam dan tak bisa berucap lagi karena sangat banyak kejahatan karena kurangnya iman..

gambar: http://pinkyveil.multiply.com/journal?&page_start=80

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: