Powered by Blogger.
RSS

Berkah dan Bertambah Keberkahan



"Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran.” (QS. Shaad: 29). 


"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96).

Subhanalloh, kuncinya jelas sekali, beriman dan bertaqwa.Benar..beriman dan bertaqwa maka akan dilimpahkan berkah, dan tak tanggung-tanggung, berkah yang Alloh tawarkan untuk keberkahan dari langit dan bumi. Bumi yang luas ini tentu belum pernah kita jelajahi semuanya, berapa luasnya yang daratan, belum luasnya lautan, ditambah langit, subhanalloh, tak hentinya-hentinya bibir ini bertasbih, badan ini terpekur menunduk akan kelemahan diri.

Untuk beriman dan bertaqwa butuh proses yang namanya istiqomah,seperti berjalan diatas duri tentu hati-hati (red: wara’). Tak ingin kita, kaki ini luka ataupun tergores sedikitpun, begitu juga, iman di dada tak mau kita gadaikan dengan hal yang tak bermanfaat.

Ketika syukur ada dalam dada kita, maka senantiasa iman akan kembali menganalisa bahwa semua nikmat dan kesyukuran akan senantiasa membuat kita bertambah taqwa dan yakin pada Zat yang senantiasa mengatur segala kejadian yang ada di Alam yang seluas langit dan bumi ini. Ketika itulah berkah akan terus ada dan berlimpah, mudah sepertinya, namun lagi-lagi butuh proses dalam menjalaninya. Apapun itu, aktifitas ibadah rutin, dzikir yang terlantun, doa-doa, kegiatan sosial kemasyarakatan, bekerja, belajar, berkeluarga, berkomunikasi dengan suami atau isteri, berorganisasi, mendidik ank-anak…yah..semuanya adalah keimanan, semuanya adalah taqwa, jika kita yakinkan semuanya hanya karena Alloh. Insyaallah berkah dan akan bertambah keberkahan, pastinya berlapis-lapis keberkahan.

Semua kebaikan dan keberkahan datangnya dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Ali Imron: 26).


Seperti roti lapis yang banyak selai, tentu akan semakin nikmat ketika setiap gigitan yang legit kita rasakan..mmm..menggiurkan memang, jika semuanya kita nikmati, kita syukuri, kita yakinkan disetiap prosesnya ada ikut serta Alloh disana, kembali..inyaallah banyak keberkahan disana..

Selanjutnya keberkahan yang kita minta adalah berkumpul  dengan orang-orang beriman dan bertaqwa di istana di sorganya Alloh SWT, seperti banyak harapan dari orang beriman sebelumnya, kutipan: perkatakan seorang suami kepada isterinya, Hasan Al Banna, Ya Ummu Wafa, Istana kita menanti di sorga.(Ada Cinta di Rumah Hasan Al Banna). Subhanallah, ada sorga yang menanti, sehingga mari bersemangatlah, bersemangat menjemput takdir terbaik kita di dunia dan akhirat, berharap berkah dan bertambah keberhakan, Insyaallah.

Payakumbuh, “dari kami yang senantiasa belajar dan terus belajar meraih berkah dan keberlimpahan berkah” 

sumber gambar: http://www.embunhati.com/lebih-baik-minta-umur-yang-berkah/
http://bahasa.aquila-style.com/ramadhan-2013/semoga-diri-kita-menjadi-berkah-istimewa-bagi-sesama/35855/


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bahagia itu bernama keluarga

Keluarga adalah awal dari sebuah peradapan, yang akan mengantarkan kita menjadi seorang yang beriman, bersyukur dan bertambah kesyukuran sekaligus yang mengajarkan kita kesabaran dan kesholehan.

Keluarga akan mengantarkan kita dalam fase pembelajaran yang subhanalloh, semakin digali semakin diselami akan tambah terasa nikmatnya. Benar sudah dalam agama kita, bahwa menikah adalah menggenapkan separoh agama kita. Tak henti lidah ini bersyukur, bahwa dalam keluarga melahirkan banyak perubahan, kita mau pilih yang mana? kesholehan atau malah sebaliknya?nauzubillahiminzalik..

Keluarga, delapan kata yang melahirkan cinta, melambung tinggi, dan berulang-ulang, terbukti sudah bahwa menikah itu berkah yang menyenangkan dan menentramkan, sekalipun dengan orang yang baru kita kenal setelah akad nikah, subhanalloh..menikah merubah hidup mu..kebaikan atau kekufuran?pastinya kebaikan akan mendatangkan kebaikan, sehingga menikahlah, senantiasa banyak kebaikan yang akan muncul insyaallah..

Pertemuan ini menjadi suatu yang berarti jika kita maknai hanya karena Alloh, syair-syair cinta akan lahir karena kita meyakini bahwa suami adalah imam yang akan mengantarkan kita ke SyorgaNya..insyaallah..

Pembinaan keluarga dimulai dari tujuan pernikahan, yaitu ketenangan dan kebahagiaan. “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah ia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan  sayang (rahmah). Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kamu yang berfikir.” (QS Ar Rum: 30: 21)

Keluarga itu awal mula kita membangun kebaikan, sehingga kebaikan terbesar adalah menjadikan Alloh yang nomor satu, sehingga akan tercipta sakinah mawaddah dan rahmah..insyaallah.
Rasul SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan, dirimu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, dan keluargamu memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan. Maka tunaikanlah hak-hak masing-masing dari semua itu.” (HR. Bukhari).

Keluarga menjadikan tempat bagi kita untuk saling mengingatkan, qonaah, kesyukuran, menguatkan dalam keimanan, dan senantisa kita berbuat berlomba dalam kebaiakan, dengan terus berharap dan khusyuk berdoa:

 "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan 74) 

gambar: http://abiummi.com/meraih-keluarga-sakinah-mawaddah-warahmah/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ramadhan “purpose”


Adakah ia yang meninggalkan jejak, yah..ramadhan harus meninggalkan jejak, jejak penuh arti insyaallah. Setiap kita pastinya punya tujuan, dan ia harus ditetapkan, dituliskan, dilaksanakan dan di evaluasi. Jangan biarkan ramadhan penuh cinta ini berlalu tanpa kita ikut bersama dan membersamainya.


“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]


” Segala amal kebajikan anak Adam itu dilipat-gandakan pahalanya kepada sepuluh hinggalah ke 700 kali ganda. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku memberikan balasan kepadanya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makan minumnya karena Aku’.” (Hadist riwayat Muslim)

Subhanalloh..Langkah-langkah kaki kita juga harus punya arti, bahkan pikiran kecil kita juga terlatih untuk menjadi pikiran yang penuh makna. Memaksimalkan ramadhan dengan segenap tenaga dan perhitungan yang tepat, lalai dalam bertindak, ramadhan akan seketika pergi tanpa jejak. Biarlah tubuh kita berletih-letih, kaki kita berletih-letih mendirikan qiyamul lail, suara kita serak melantunkan ayat-ayatnya dengan penuh cinta, biarlah tubuh kita lelah menyiapkan ta’jil untuk suami dan keluarga, berharap ramadhan kita jauh lebih maksimal karena disana ada cinta, cinta akan kemahabbahan pada Zat yang menguasai diri. Mari kita tinggalkan jejak terbaik di ramadhan kali ini dan semoga Alloh pertemukan kita dengan malam lailatul qadar dan ramadhan-ramadhan berikutnya dengan persembahan yang lebih baik dan suasana yang lebih lengkap dan bahagia insyaallah.amin  Ya Rabb..

Berharap ampunan dari Alloh dan terbebas dari api neraka, dikabulkan segala doa yang kita panjatkan padaNya, jelas itu tujuan kita. Tentu harus ada perencanaan, bersegera menjemput kebaikan:

Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. 3 : 133 – 134).


  • Memaksimalkan ibadah
  • Tiada hari tanpa tilawah alquran, sediakan waktu waktu khusus
  • Hindari bermalas-malas, jauhkan tontonan, dll


“Adalah Rasulullah Shallallahu’alahi Wassalam jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Jika bulan Ramadhan saja kita masih tidak tergerak untuk bersegera dalam kebaikan, nikmat besar manalagi yang akan mampu mengubah nasib kita? Bersegeralah saudaraku. Ramadhan adalah moment terbaik meraih surgaNya. Semoga berhasil, dan meraih kemenangan. Amin Ya Rabb

Payakumbuh, Juni 2016
“Ramadhan penuh cinta”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menjadi Wonderful Wife

Menjadi seorang istri adalah sebuah kesyukuran yang tiada kira..Alhamdulillah. Tak akan pernah bosan lidah kita mengucap pujian kepada segala pemilik raga. Syukur yang tak bertepi dari lisan-lisan ini Tuhan, menengadah dengan segala kelemahan kepada Engkau yang penuh kekuatan.Subhanalloh..
Masuk sorga tentu tujuan akhir kita sebagai manusia, sebuah harga besar yang harus didapat tentu dengan perjuangan, namun semuanya insyaallah bisa kita dapatkan dengan mudah bagi kaum hawa, caranya?mari sedikit kita simak sebuah hadits:

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho, hal. 149).

Begitu pula ada hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

mmm..gampang bukan?insyaallah..mari kita berlomba-lomba mendapatkannya, taat pada Alloh dan patuh pada suami selama dalam kebaikan. Baiklah, untuk taat pada suami tentu perlu menjadi seorang wonderful wife, dan insyaallah kelak akan menjadi seorang ibu dari anak-anak kita. Bisa juga baca buku "WONDERFUL WIFE" karya pak Cahyadi takariawan. Luar biasa, inspiratif, terimakasih mb nura..buku kirimannya bagus sekali, semoga bisa jadi ladang kebaikan dan jadi ladang pahala untuk kita. Intinya, menjadi istri yang menyenangkan pandangan suami..subhanalloh..perlu latihan, belajar dan senantiasa ikhlas mengharap ridho dan kasih sayangnya Alloh..semoga keluarga kita menjadi sakinah, mawaddah. wa rahmah..amin..

Berikut rujukannya ya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)


Payakumbuh (kala cinta bersemi dengan kesyukuran)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS