Powered by Blogger.
RSS

Meyakini bahwa Alloh yang Bisa Memberikan Apapun I (Madinah)

Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Alloh berikan sampai saat ini, melebihi segala nikmat yang hamba minta padaMU, alhamdulillah, subhanalloh, Allohuakbar. Baiklah, semoga tulisan ini bisa memberikan kekuatan bagi kita untuk senantiasa terus yakin, terus menguatkan keimanan, menguatkan azzam, menguatkan aqidah, menguatkan kepercayaan bahwa hanya Alloh lah satu-satunya tempat kita bergantung, menguatkan segala keraguan, yang terpenting adalah menguatkan keimanan terhadap Alloh Azza wa Jalla, kecintaan padaNya, kecintaan pada rasulNya. Tulisan ini berkisah tentang perjalanan keimanan, perjalanan yang penuh makna Insyaallah.

Tak ada satupun kemungkinan dalam hidup ini, semuanya adalah takdir dari Alloh, untuk memperkuat keimanan kita  akan rukun iman yang ke enam (Percaya kepada Qada dan Qadar), tak ada yang tak mungkin bagi Alloh (Kun Fa Yakun), harus senantiasa banyak berdzikir padaNya, memujinya dan memperkuat menyembahan padaNya.

Perjalanan Menuju Madinah

Harus terus memperbaharui niat, bahwa semuanya alloh yang memperjalankan, hanya karunia dan rahmat dari alloh, semuanya Alloh yang menetapkan, tak ada yang kebetulan dalam hidup, termasuk siapa yang Alloh undang untuk menjadi tamunya, dan perlu di tekankan dalam hati, kita hanya sebagian kecil tamu Alloh dari seluruh manusia di dunia, tak ada yang perlu di banggakan, karena hanya alloh pemilik segala kesombongan, pemilik segala kerajaan langit dan bumi, kita hanyalah seperti titik yang senantiasa bersujud menyembah dan bertawakkal padaNya dengan penuh kerendahan hati.

Dengan segala keterbatasan yang kita punya, Alloh lah mencukupkannya, jika memang Alloh takdirnya kita untuk menjadi tamuNya, maka dengan berbagai cara akan Alloh mudahkan mencapai titik tersebut, Insyaallah. Tak mudah memang untuk terus menjaga hati, meluruskan niat, percaya bahwa ini rahmatNya, tak ada sedikitpun karena kemampuan kita. Baiklah saudaraku, perjalanan ini adalah ibadah kerja dan ibadah hati, fisik dan spritual, jika fisik kuat, spritual sehat, maka maksimal insyaallah dan satu yang terpenting, bergantung hanya padaNya.

Perjalanan dari Indonesia dimulai dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat dan mendarat di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz dengan jarak tempuh lebih kurang tujuh sampai dengan delapan jam, perjalanan yang tidak sebentar, tetapi ibroh yang bisa kita ambil bahwa sangat mudah bagi Alloh, jika sudah berkehendak. sangat mudah sekali, pulau, laut, daratan, bahwa jarak yang jauh, dengan teknologi yang alloh titipkan kepada manusia, sehingga sangat mudah untuk sampai ke belahan dunia lain. Semua atas izin dari Alloh. Diberikan kekuatan dengan suhu yang mungkin belum biasa dengan tubuh kita, diberikan kekuatan untuk mengangkat travel bag, senantiasa patuh dalam regu dan rombongan, senantiasa  sami'na wa atho'na. Patuh dengan segala administrasi, taat untuk antre, toleransi, membantu yang kesulitan, dan senatiasa selalu bersyukur dan bersabar, Alhamdulillah semua atas izinMu.

Ziarah ke Mesjid Nabawi 

"Assalamualaykum ya Rasulullah, kekasih Alloh, tak ada lagi kata-kata yang bisa terucap, hanya air mata yang terus mengalir, bahwa kami mencintaiMu, kami mencinta Rasul Mu ya Alloh, mencinta sahabat rasulullah, abu bakar, umar bin khatab"

Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya, cinta ini mengalir deras, hanya dzikir yang terus terucap dan senantiasa memperharui niat dan keyakinan bahwa ini semua atas izin Mu, tak ada yang kebetulan.

Mungkin sebelumnya kita pernah membaca, medengar dan mentadaburi dari QS. Al Hujurat ayat 10, 
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوباً وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 13)

Disini baru terasa, bahwa sungguh bersuku-suku berbangsa-bangsa untuk saling mengenal, satu tujuan dalam bentuk penyembahan padaNya. Subhanalloh. Mulai dari tinggi badan, warna kulit, bahasa beragam, tata cara sholat perbedaan khilafiyah, dan yang pasti dalam satu keimanan ketaatan padaNya, kecintaan pada RasulNya. Awalnya terasa berada di dunia mana, tapi setelahnya Allohuakbar, Engkau maha kuasa, bahwa inilah ayat yang engkau turunkan dalam surat cinta Mu, disinilah aku temukan bahwa terasa sekali penciptaan Mu, benua Asia, Afrika, Amerika, bermata sipit, berhidung mancung, berkulit putih, berkulit hitam, bertubuh besar tinggi, bertubuh sedang, rendah, semuanya hanya engkau lihat dari ketaqwaan, Subhanalloh. 

Mesjid Nabawi yang indah, mempesona, ada makam Rasulullah Muhamaad SAW, ada raudah, Makna Raudhah sendiri adalah sebutan tempat yang terletak antara mimbar nabi dan rumahnya. "Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman (Raudhah) di antara taman surga." Demikian sabda Nabi dalam hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim. Butuh perjuangan untuk sampai kesana, berkunjung mengucapkan salam pada Rasulullah, sahabat rasulullah Khalifah Abu Bakar As-Siddiq r.a dan Khalifah Umar al-Khattab r.a. 

Subhanalloh, Allohukabar, alhamdulillah, Engkau atur semunya, engkau penggenggam setiap jiwa, hanya doa doa yang bisa terpanjat, hanya tangis kecintaan pada Mu, pada Rasul Mu, pada sahabat RasulMu, sujud pada Mu, Allohuakbar, Engkau Maha Kuasa atas Segala seuatunya.

Memperkuat keimanan dan keyakinan bahwa keimanan akan mengantarkan kita akan keyakinan, selanjutnya berupaya dalam adab, dalam ilmu, dalam ibadah dan selanjutnya terus istiqomah menguatkan keyakinan akan Robb Azza Wa Jalla.

Sembilan hari lebih kurang berada di Madinah yang untuk selanjutnya akan berihram di Bir Ali menuju ke Mekkah untuk Umroh, waktu yang ada harus dimaksimalkan.


Shalat dimasjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di masjid itu (Masjidil Haram) lebih baik dari seratus shalat di masjid ini (Masjid Nabawi). [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]


Sumber: https://almanhaj.or.id/4221-kota-madinah-masjid-nabawi-dan-masjid-quba.html

Shalat dimasjidku ini lebih baik dari seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di masjid itu (Masjidil Haram) lebih baik dari seratus shalat di masjid ini (Masjid Nabawi). [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]


Sumber: https://almanhaj.or.id/4221-kota-madinah-masjid-nabawi-dan-masjid-quba.html
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)


Sumber : https://rumaysho.com/5818-keutamaan-shalat-di-masjid-nabawi.html
 Ziarah ke Mesjid Quba
Mesjid quba adalah mesjid pertama yang Rasulullah bangun sesampainya di Madinah ketika Hijrah dari Mekah ke Madinah

Dalam QS. At Taubah 108: 
 
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ


Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. 

dan dapat juga dipedomani:
“Setiap hari Sabtu Rasulullah SAW mendatangi Masjid Quba berkendaraan atau berjalan kaki dan beliau shalat sunnat dua rakaat di dalamnya. Rasulullah SAW memberikan dorongan/menganjurkan datang ke Masjid Quba seraya berkata : Siapa saja yang bersuci (membersihkan diri dari najis dan hadats) di rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah. (Hadits riwayat Ahmad Nasa’I, Ibnu Majah, Hakim dan dia berkata sanadnya sahih.)

 Ziarah ke Bukit Uhud

Para syuhada uhud, subhanalloh, ada pekuburan syuhada uhud, mesjid, bukit uhud yang ketika itu strategi perang dalam perang uhud, namun kekalahan terjadi dalam peperangan, pasukan mengira perang sudah usai, sehingga turun dari bukit, ternyata masih ada pasukan quraisy yang menyerang, sehingga kekalahan terjadi. Bisa lebih lengkap kita gali ilmunya kisah perang uhud. Yang sangat terkenal dalam perang uhud, gugur paman Nabi Hamzah Bin Abdul Muthalib dan dimakamkan di pekuburan uhud dekat sekali dengan bukit uhud.

Ziarah ke Mesjid Qiblatain

Masjid Qiblatain (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju kampus Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Qiblatain)

Subahanalloh, berada di dalamnya menambah keyakinan kita akan sejarah dan tentunya saja akan kebenaran alquran surat Albaqorah ayat 144. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsha. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144[1], yang artinya:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”[2]
Apalagi berada di shaf wanita di belakang, karena arah kiblat yang lama tepat berada di belakang shaf wanita. sedangkan kiblat yang sekarang mengahadap ka'bah tentu saja berada di shaf laki-laki.

Pekuburan Baqi'
Alhamdulillah tempat tinggal kami di Madinah tidak terlalu jauh dari  Mesjid Nabawi, kira-kira perjalanan 15 menit, itupun sudah termasuk pelataran mesjid sampai ke tempat sholat wanita lumayan luas. Nama hotel kami Aljazera, dan jika berjalan menuju mesjid kami selalu melewati pekuburan baqi'. Mengingatkan selalu akan kematian. Tetapi khusus wanita tidak diperbolehkan untuk ziarah ke dalam, hanya bisa melihat dari luar.

Disana dikuburkan para jamaah yang meninggal di Madinah, para istri nama, Utsman Bin Affan RA, para putri nabi. Setiap sholat wajib rata-rata dilajutkan dengan sholat jenazah, sehingga karena melewati jalan tersebut, suatu waktu sehabis sholat kami melihat iringan beberapa pengusung jenazah sesang mengusung jenazah yang tertutup kain hijau tanpa keranda, sehingga sangat jelas lekuk tubuh si mayat, disana ter ibroh dalam diri ini, bahwa sangat tipis sekali batas kehidupan dan kematian. Wallahu'alam.

Ziarah ke Khandak/ Mesjid Khamsah
 
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)


Sumber : https://rumaysho.com/5818-keutamaan-shalat-di-masjid-nabawi.html
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)


Sumber : https://rumaysho.com/5818-keutamaan-shalat-di-masjid-nabawi.html
 Khandak dikenal dengan parit, namun disana tak saya temukan parit, karena paritnya sudah di olah.Disana ada Mesjid Khamsah. Mungkin sudah sangat melekat di ingatan kita kisah Salman Al Farisi memberikan saran kepada Rasulullah untuk membuat parit sebagai benteng pertahanan untuk melawan kaun kafir quraisy dan usul tersebut disetujui oleh rasulullah. Subahanalloh, bersyukur pada Rabb yang menciptakan segalanya, Alloh izinkan bisa belajar sejarah dan langsung melihatnya, Alhamdulillah, Allohuakbar.

Museum Alquran

Museum alquran ini letakknya disebelah selatan dari mesjid nabi, masuk kesana bisa pribadi, bisa per rombongan, kalau per rombongan maka akan dipandu dan dijelaskan tentang sejarah alquran, ada alquran yang di tulis dengan tinta emas, subhanalloh. Kami dipandu sepertinya oleh mahasiswa yang sedang kuliah di Madinah. Benar janji Alloh, Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” [QS. Al-Hijr ayat 9]

Bakso si Doel

Dalam bahasan di atas serius ya..hehe..kenapa kali ini saya masukkan tentang bakso si doel, tentu panjang sejarah, semoga bisa menginspirasi ya sahabat.
Makan bakso  di Indonesia tentu biasa, karena memang sudah jadi hal umum bagi setiap orang. Saya yang bukan pencinta bakso pun, alhamdulillah diberikan kesempatan untuk bisa silaturrahim ke sana, tepat keluar dari pintu 24 nanti akan ketemu tugu plus banyak burung merpati, di dinding bangunan ada tulisan bakso si Doel.Nah, lanjut naik tangga, ketemu deh sama bakso dan makanan indoensia lainnya. Cukup memuaskan selera akan cinta masakan Indonesia, Alhamdulillah.

Ibrohnya belum keliatan yah, Nah saya akan kutip sedikit dari QS. Ar-Rahman Ayat 60 :

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ



Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Kebaikan balasannya kebaikan, dalam hal apapun, sehingga mari kita selalu berbuat baik sekecil apapun oleh hargai. Nah, perkara bakso ternyata juga bisa mendekatkan dan memperkuat keiamanan kita pada Alloh, yakin dan senantiasa harus yakin. Jadi, kisahnya pertama sekali saya makan bakso itu diajak oleh teman saudara, al hasil makan bakso lah kita berempat, alhamdulillah, cukup dengan harga 13 real satu mangkok plus satu botol air. Karena kita berempat, dan saya dengan kakak sepiring berdua dan mengambil 4 botol minuman. Setelah makan, alhamdulillah kenyang dan kita keluar, setelah beberapa hari di Madinah teringat, bahwa kita mengambil 4 botol air minum, padahal membeli 3 mangkok bakso, alhasil satu botol air mineral belumlah halal. Setelah selanjutnya di hari-hari terakhir di Madinah, ketika akan menuju ke Mekkah. Karena masih ada hutang satu botol air mineral yang tidak disengaja mengambilnya, dan entah kapan akan kembali lagi ke sini, sehingga saya sengajakan untuk mengantarkan uang membayar yang satu botol kelebihan tadi, di tengah perjalanan bertemu teman dan saya ajak untuk makan bakso. Sampai di tempat semua orang serang berkemas-kemas dan antre membeli bakso, dan sebagian pelayan restoran berteriak, silahkan semuanya gratis boleh bawa pulang. Lalu kita makan dan saya mencari bos yang punya restoran. Langsung bilang" maaf, saya datang kesini mau membayar yang kelebihan satu botol air mineral, beberapa waktu lalu terlebih mengambil" lalu dengan spontan sudah "halal" katanya, silahkan makan gratis semuanya, Subhanalloh, ragu apalagi kita dengan firmanNya, itu hanya masalah kecil, cuma sebotol air mineral, tapi intinya, kebaikan balasannya kebaikan, jadi selalulah berbuat baik, sekecil apapun. Dan semoga tentunya bos Bakso Si doel yang lebih banyak memdapatkan balasan kebaikan. Semoga selalu berkah kehidpannya kita, jujurlah, baiklah, istiqomahlah dalam kebaikan, jangan tunda kebaikan, bersegeralah, karena bisa jadi banyak kebaikan setelahnya, atau kalau pun belum, yakinlah "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula" Allohuakbar..

Ini kisahku tentang bakso, apa kisahmu tentang keimanan? belajar itu dari manapun, Alhamdulillah, hanya sudut kecil, kembali menatap pada rumah Mu, Bahwa engkau Maha Besar dan Maha Bijaksana. 

Banyak lagi perjalananku di Madinah...semoga mengingatkan diri ini selalu akan ke Esaan dan ke Maha BesaranMu, atas segala izin dan kesempatan yang Engkau berikan, dan atas segala Jiwaku.
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)


Sumber : https://rumaysho.com/5818-keutamaan-shalat-di-masjid-nabawi.html
 Ziarah ke Mesjid Abu Bakar Shiddiq
Mesjid ini terbuka dan kita sempat masuk, dan mengambil air zam-zam di dalamnya. di depan menjid abu bakar ini, terdapat banyak pedang yang menjual berbagai macam dagangan khas arab, dll.

Ziarah ke Mesjid Ali Bin Abi Thalib
Mesjid ini tidak terbuka dan juga tidak digunakan lagi, hanya bisa melihat dari luar saja, terletak dekat dengan Mesjid Nabawi, bisa berjalan kaki saja menuju ke sana.

Ziarah ke Mesjid Ghomamah
ghomamah yang berarti "awan". Untuk sejarah lengkapnya saya baca dan ditemukan di :

Masjid Al-Ghamamah (Arab: مسجد الغمامة‎) adalah sebuah masjid di Madinah, Arab Saudi, yang berdiri di tempat yang dipercayai sebagai lokasi Muhammad melaksanakan salat id pada tahun 631. Sekarang ini, masjid ini tidak dipergunakan lagi karena letaknya dekat dengan Masjid Nabawi. Masjid ini merupakan salah satu masjid peninggalan bersejarah di kota Madinah.

Masjid ini dibangun pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz antara tahun 86 sampai 93 Hijriah, dan direnovasi oleh Sultan Hasan bin Muhammad bin Qalawan Ash-Shalihi sebelum tahun 761 Hijriah. Kemudian direnovasi kembali oleh Syarif Saifuddin Inal Al-Ala'i pada tahun 861 Hijriah. Kemudian renovasi selanjutnya pada masa Sultan Abd-ul-Mejid I pada tahun 1275 Hijriah / 1859[1] dengan membangun bangunan baru yang bentuknya sama seperti sekarang ini, serta ada beberapa renovasi pada masa Sultan Abdul Hamid II dan beberapa renovasi pada masa Pemerintahan Arab Saudi. (https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Ghamamah)
Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173)


Sumber : https://rumaysho.com/5818-keutamaan-shalat-di-masjid-nabawi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: