Powered by Blogger.
RSS

Menyempurnakan Tilawah

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS Al Fathir: 29-30)

Subhanalloh, belajar dan terus belajar. Tak akan ada ruginya. Kita yang diminta pertanggung jawaban setiap apapun yang kita lakukan semestinya harus senantiasa memperhatikan kwalitas dari setiap ibadah kita. Kadang kala hanya sebuah kewajiban tetapi kurang akan maknanya. Nah..mungkin kita sering sekali memberikan perhatikan lebih kepada suami, orang tua, keluarga atau orang disekeliling kita, bahkan kita tak ingin orang lain memandang kita cacat dimatanya. Namun, kenapa diri ini tidak memuhasabah bahwa ibadah kita juga harus disempurnakan.

Menyambung tulisan saya sebelumnya, menyempurnakan sholat, maka tulisan ini adalah sarana bagi saya untuk terus belajar, bahwa hidup hanya sekali di dunia sehingga ia harus punya arti yang besar di akhirat kelak. Seperti tertunduk rendah pada Zat yang Maha Besar bahwa ia harus tunduk yang sempurna. Dalam hal ini, tilawah adalah rutinitas yang senantiasa ada dalam keseharian kita, sehingga mari kita nikmati ia dengan penuh arti dan kekhusyukan, tidak hanya mengejar target harus selesai sekian, namun maknai dan hayati.

Berteman saja, butuh perhatian yang total, kenapa untuk urusan akhirat kita hanya separoh?pertanyaan itu adalah untuk saya, untuk kita upayakan bersama bahwa tilawah kita harus berkwalitas sehingga kita akan senantiasa mencintainya seperti sebuah kesenangan yang menentramkan.

Dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang yang mahir membaca al Qur’an bersama malaikat yang mulia lagi taat. Adapun orang yang membaca al Qur’an dengan terbata-bata dan berat atasnya maka baginya dua pahala”

Tidakkah kita rindu bisa bersama malaikat yang mulia? tentu saja kita rindu yang sahabat, sehingga mari kita berlomba dalam kebaikan, berlomba dalam kemuliaan di hadapan Alloh, belajar dan terus belajar lagi..

sumber gambar:disini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menyempurnakan Sholat

Raga ini ibarat tak bertuan jika kita tak punya ruh dalam ibadah, kata-kata ini yang sering menusuk dalam diri yang hina dina ini, sehingga mari kita pelajari lagi, lagi dan lagi. Menyempurnakan sholat agar kelak raga-raga kita di hari penghisaban nanti bisa menjawab dengan ruh yang senantiasa terpaut dengan keimanan pada Alloh Azza wa Jalla.

Meyakini bahwa Alloh mewajibkan sholat kepada hamba-hambaNya dalam firmannya QS. Annisa ayat 103 yang berbunyi:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَٰبٗا مَّوۡقُوتٗا

“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (an-Nisaa (4) : 103)

فَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ حِينَ تُمۡسُونَ وَحِينَ تُصۡبِحُونَ

Allah berfirman: “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagiNyalah segala puji di langit dan di bumi dan diwaktu kamu berada pada sore hari dan diwaktu berada diwaktu zuhur.” (ar-Rum (10) : 18)
Setiap sholat kita harus penuh arti, harus sempurna, jangan asal-asal selesai saja, jika kita lihat kesibukan dunia yang melenakan memang tak akan pernah habis-habisnya, tingkalkan itu untuk sementara untuk menghadap padaNya dengan khusyuk, dengan penuh arti, dengan totalitas. Agar kelak ketika ditanya sudahkah engkau sholat?raga ini bisa menjawab sudah, yaitu raga yang dengan ruh menunaikan sholat-sholat yang wajib maupun sunat.
Tentu untuk sempurna kita perlu tahu dulu hukum-hukum dalam sholat, gali lagi, pelajari lagi, dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar dalam sholat. Yakinkan dalam diri bahwa sholat ini adalah sholat yang terakhir sehingga akan senantiasa terus menyempurnakan sholat-sholat kita.
Tulisan ini adalah untuk hamba yang masih terus belajar, terus belajar dan menghisab diri yang lemah ini. Bismillah mari kita sempurnakan sholat-sholat kita, agar kelak ketika ditanya, Sudahkah engkau sholat?, maka raga ini sendiri yang akan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Alloh pada kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS