Powered by Blogger.
RSS

Menang?

Kemenangan itu tak akan pernah lari di kejar, ibarat tak akan pernah lari gunung di kejar, yang membuat ia lari hanyalah sebuah persepsi bahwa kemenangan itu jauh dari kita. Tidak, jangan katakan menang itu jauh, menang itu sangat dekat, dekat sekali, sedekat persepsi kemenangan dalam diri kita. Ia adalah sebuah tekad kemenagan dalam sebuah kerangka perjuangan.

Kita masih saja berkutat dalam urusan diri pribadi, bagaimana menang itu akan di raih, bagaimana sobat?menang itu tak hanya sendiri, ia menang dengan bersama, seperti pasukan Solahudin al Ayyubi, ia menang persepsi dan tekad, dan ia tak mau menang sendiri, bagaimana persepsi yang kita punya mampu kita tularkan dan berikan pada semua, inilah pemenang sejati. Pemenang yang menang di saat orang lain menang. Jika Alloh swt takdirkan kemangan itu akan di raih, namun Alloh swt minta kemenangan itu ada usaha dan perjuangan kita. Bagaiman kita akan menang, masih saja cengeng dengan urusan pribadi yang berlarut, masih saja tak mampu mengurus pribadi dengan maksimal, bagaimana kita akan menjadi pemenang, sedangkan ketika terjatuh sedikit saja, langsung mundur dan tak mampu berlari bahkan tak mampu melangkah lagi.

Bagaimana menang akan kita raih? Bagaimana sobat? silahkan kita jawab sendiri, karena ia adalah persepsi dan tekad, ia sebuah loncatan kemanangan. Menang itu tak sendiri, tapi bersama, bersama membangun peradapan kebaikan, membuang segala kecengengan, membuang segala keegoisan, membuang segala kemalasan, membuang segala kemarahan, membuang segala buruk sangka, kita menag itu tak sendiri karena lidi yang sendiri tak akan mampu menyapu, ia baru bisa menyapu kalau lidi-lidi yang kita punya, kita satukan. Menang? itulah adalah tekad dan persepsi kita untuk menang bersama, tujuannya hanya satu sobat..JannahNya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesungguhan Totalitas

Totalitas kita hanya untuk Alloh swt,tak ada maksud lain yg ingin di raih.kalaupun Alloh swt beri sesuatu dari yg kita senangi sudah sepatutnya kita rendahkan diri ini bersyukur padaNya, tetapi perlu kita bertanya pada diri ini yang sedalamnya, jika masih ada latar belakang selain Alloh swt kita melakukan suatu kebaikan, maka perlu digaris bawahi bahwa diri ini masih jauh dari totalitas. Masih jauh dari keikhlasan, Alhamdulillah Alloh masih memberikan kita semua kesempatan untuk mengmuhasabah diri,bahwa ternyata diri saya ini perlu dibenahi,masih jauh dari totalitas,masih jauh dari ikhlas. Perjuangan ini adalah cinta,tapi kenapa harus dikotori oleh ketidak ikhlasan, Alloh akan bantu kita jika kita tolong agama Alloh. Semuanya yg kita inginkan adalah hadiah dari Alloh swt atas perjuangan yg kita lakukan,yg harus kita luruskan adalah kita tidak mengharapkan hadiah itu,sehingga totalitas cinta kita pada Rabb akan semakin kuat.

Baiklah, agar sedikit memaknai, mari sama-sama kita pahami.Tajarut bermakna totalitas, yakni totalitas di dalam menyerahkan pengabdian, menyerahkan pengabdian hanya pada Alloh semata. Yang mana induknya adalah keikhlasan.

Totalitas kita yakin bahwa semua nikmat yang ada adalah nikmat dari Alloh swt, makna ini bisa dikembalikan dalam kalimat alhamdulillah. Semua yang kita miliki Alloh yan berikan, cara merealisasikannya dengan cara totalitas dalm mengabdi kepada alloh. Ikhlas adalah mengesakan Alloh.

Tajarut menurut syar'i adalah: melakukan sesuatu hanya karena Alloh, apapun itu. Jia ikhlas terpelihara maka yang kecil nilainya akan menjdai besar, sebaliknya apa yang nampak besar disisi manusia jika tidak ada ikhlas maka nilainya nol di mata Alloh. Sebagaimana kita totalitas dalm berbuat kebaikan maka juga totalitas pula kita menolak keburukan.

Dalam hidup kita harus totalitas memainkan peran kita. Ikatan iman paling tingi adalah engkau mencinta dan membenci karena Alloh, hadapkan lurus cinta kita pada Alloh. Tataplah atas fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia.Bertaubat,bertaqwa, kepadaNya. Imam syahid hasan Albanna mengatakan:  Membebasan pikiran dirimu semua dari apa yang selain Alloh. Membesarkan diri tidak karena figuritas, cara dari tajarut adalah Mentadaburi ayat Alloh dan hadits sehingga totalitas kita akan seamakin kuat dari hari ke hari. Dan juga kekuatan dzatiyah lebih dominan hendaknya daripada lingkungan kita. Sebagai intinya tidak ada zuhud kecuali dengan taqwa yang totalitas.

Mari kembali kita muhasabah diri ini untuk senantiasa bertobat dari berusaha menjadi hamba yg sholeh, tidak merasa yg paling hebat,tidak merasa yg paling suci, tidak merasa yg paling pintar, tidak merasa yg paling pintar.karena cinta saya total untuk Mu Rabb yang menguasai hati setiap manusia. Yakinlah kita akan janji Alloh swt sembari terus tekun beribadah.

gambar: http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2011/12/kesungguhan-dan-harga-surga.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS