Powered by Blogger.
RSS

Bahagia itu bernama keluarga

Keluarga adalah awal dari sebuah peradapan, yang akan mengantarkan kita menjadi seorang yang beriman, bersyukur dan bertambah kesyukuran sekaligus yang mengajarkan kita kesabaran dan kesholehan.

Keluarga akan mengantarkan kita dalam fase pembelajaran yang subhanalloh, semakin digali semakin diselami akan tambah terasa nikmatnya. Benar sudah dalam agama kita, bahwa menikah adalah menggenapkan separoh agama kita. Tak henti lidah ini bersyukur, bahwa dalam keluarga melahirkan banyak perubahan, kita mau pilih yang mana? kesholehan atau malah sebaliknya?nauzubillahiminzalik..

Keluarga, delapan kata yang melahirkan cinta, melambung tinggi, dan berulang-ulang, terbukti sudah bahwa menikah itu berkah yang menyenangkan dan menentramkan, sekalipun dengan orang yang baru kita kenal setelah akad nikah, subhanalloh..menikah merubah hidup mu..kebaikan atau kekufuran?pastinya kebaikan akan mendatangkan kebaikan, sehingga menikahlah, senantiasa banyak kebaikan yang akan muncul insyaallah..

Pertemuan ini menjadi suatu yang berarti jika kita maknai hanya karena Alloh, syair-syair cinta akan lahir karena kita meyakini bahwa suami adalah imam yang akan mengantarkan kita ke SyorgaNya..insyaallah..

Pembinaan keluarga dimulai dari tujuan pernikahan, yaitu ketenangan dan kebahagiaan. “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah ia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan  sayang (rahmah). Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kamu yang berfikir.” (QS Ar Rum: 30: 21)

Keluarga itu awal mula kita membangun kebaikan, sehingga kebaikan terbesar adalah menjadikan Alloh yang nomor satu, sehingga akan tercipta sakinah mawaddah dan rahmah..insyaallah.
Rasul SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan, dirimu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, dan keluargamu memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan. Maka tunaikanlah hak-hak masing-masing dari semua itu.” (HR. Bukhari).

Keluarga menjadikan tempat bagi kita untuk saling mengingatkan, qonaah, kesyukuran, menguatkan dalam keimanan, dan senantisa kita berbuat berlomba dalam kebaiakan, dengan terus berharap dan khusyuk berdoa:

 "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al Furqan 74) 

gambar: http://abiummi.com/meraih-keluarga-sakinah-mawaddah-warahmah/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS