Powered by Blogger.
RSS

Bersiaplah dengan persembahan terbaik dari Alloh..

Jalan ini Alloh yang tentukan,maka bersiaplah dengan segala jalan yang alloh siapkan untuk hidup dunia dan akhirat kita yang terbaik, maka jangan engkau hiraukan susahnya jalan ini, tapi pikirkan dan lakukan bagaimana engkau bisa melewati semua jalan yang kadangkala membuatmu perlu bersedih dan terluka hatimu, maka bersiaplah menanti persembahan terbaik yang alloh siapkan untuk kita..

sumber gambar: http://cihaa.com/dp-bbm-apakah-anda-menyerah-tentang-hidup-yang-anda-lakukan-hari-ini/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berbahagialah..MENGURUS AKTA KELAHIRAN TAK PERLU LAGI BERSIDANG



Menjadi masyarakat yang bahagia sudah pasti menjadi dambaan dari setiap orang bahkan dambaan dari setiap pemimpin di kota ataupun di bangsa ini. Negara sudah penuh sesak dihuni oleh banyak manusia, dalam hitungan jam di setiap pulau di Negara ini terdengar tangisan dari bayi mungil yang baru lahir, tangisan itu tak hanya dari bayi yang baru lahir saja, bahkan tangisan itu muncul dari perut-perut keroncongan yang sudah seharian belum makan, apakah itu hanya kalimat hiporbala saja? Sudah bisa dipastikan tidak, bangsa ini masih banyak menangis sekalipun bahagia itu harus kita bangun dan kita bangun terus. Terlepas dari semua itu, kita patut bersyukur dan senantiasa bertambah kesyukuran kita agar masyarakat yang menghuni minimal kota kita tercinta ini menjadi lebih baik hendaknya. Salah satunya “mengurus akta kelahiran tak perlu lagi bersidang”, berdasarkan Putusan Mahkamah Kontitusi No: 18/PUU-XI/2013 tanggal 30 April 2013 pukul 14.30 WIB.
Disini yang pada awalnya Mengurus Akta Kelahiran diperlukanan proses dipersidangan sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2006, Tambahan Lembaran Neraga Republik Indonesia Nomor 4674 yang berbunyi:
a.       Pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) yang melampau batas waktu 60 (enam Puluh ) hari sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal kelahiran, pencatata dilaksanakan setelah mendapat persetujuan kepala instasi setempat ;
b.      Pencatatan kelahiran yang melampau batas waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri ;
c.       Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pencatatan kelhairan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Presiden.
Jika kita runtut dalam proses pembentukan suatu perundang-undangan ada terdapat asas-asas formal diantaranya asas tujuan yang jelas, asas perlunya pengaturan, asas organ atau lembaga yang tepat, asas materi muatan yang tepat, asas dapat dilaksanakan, asas dapat dikenalai. (menurut A. Hamid. S. Attamimi). Ketentuan pasal tersebut juga bertentangan dengan filosofi dan asas pembentukan perundangan-undangan yakni, harus mencerminkan pengayoman, kemanusiaan, dan dapat dilaksanakan dan bertentangan dengan pasal 28D ayat (4) Undang-Undangan Dasar 1945 yang berbunyi “setiap orang berhak atas status keawarganegaraan”.
Dalam hal konteks kebahagian masyarakat, saya hanya ingin mengambil asas pertama dari asas formil yakni asas tujuan yang jelas.Hidup kita pun harus punya tujuan yang jelas, seminimalnya punya tujuan menjadi hidup kita bahagia. Sekali lagi sepatutnya kita berterimakasih kepada Zat yang Menciptakan Kita dan juga kepada Pemohon berprofesi sebagai tukang parkir yang mengajukan permohonan Judicial review atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2006, Tambahan Lembaran Neraga Republik Indonesia Nomor 4674. Seorang warga Negara yang menyelamatkan kebahagiaan banyak orang. Marilah kita berbahagia seperti bahagianya kita menjalani hari-hari kehidupan kita. Marilah kita buka mata dan pandanglah apa yang ada dihadapan kita, saksikanlah seluar mata memandang, hamparan kebun tulip..
"Berkunjung ke sebuah taman yang penuh dengan bunga tulip lalu ada kincir air yang membuat bunyi bergemericik lembut. Embun turun dengan sejuknya pertanda hari akan kembali sejuk. Menatap jauh ke ruang waktu ada hamparan bahagia yang terbentang luar menggugah jiwa. Semilir angin pagi dengan rumput hijau luas, sejuk di mata."
Gambaran kebahagian di atas tentu akan membawa mata kita jauh ke seluruh pandang hijau dengan bunga yang indah, tapi kalau kembali kita tanya pada diri ini, apakah dengan pandangan seperti itu kita sudah bahagia seutuhnya, apakah bahagia kita tak di buat-buat? apakah bahagia kita hanya fatamorgana? Silahkan kembali kita tanya pada diri kita masing-masing sudah bahagia kah kita? karena bahagia itu milik semua, milik rakyat kecil, milik bangsa ini, milik anak-anak, milik dewasa, milik semua makhluk.
Sedikit demi sedikit kita akan ditarik jauh dari rasa bahagia ketika kita lupa menyadari bahwa kita butuh bahagia itu. Kita banyak dilalaikan untuk melupakan arti bahagia itu, bahkan kita telah lupa rasa bahagia itu seperti apa. Sudahlah..hapus segala gundah, hapus segala kegalauan, hapus segala duka karena bahagia itu milik semua. Kita berbuat untuk kebahagiaan kita dan kita berbuat untuk kebahagiaan orang lain, sedihlah kita ketia disaat kita bisa tertawa dan senyum bahagia namun di sudut rumah dan jalan kita masih sangat banyak anak-anak kecil berurai air mata karena menahan sakit perut yang telah beberapa hari tak ada yang menjanggal untuk di isi.
Jadi, bahagia kah kita, ketika masih banyak orang lain yang belum bahagia, bahkan kita juga lupa untuk berbagi bahagia dengan orang lain, selanjutnya sudah sepatutnya lah kita menyadari bahwa saya, kita semua harus bahagia selalu..karena bahagia itu milik semua..sehingga kali ini berbahagilah..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jujur itu menyenangkan

Pengertian dan Hakikat Jujur Menurut Islam
Illustration from image google
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka ‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.
Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain kepada dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus dimiliki bagi orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki manusia. Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam kategori orang yang pantas diberi amanah karena orang semacam ini memegang teguh terhadap setiap apa yang ia yakini dan menjalankan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Karena orang yang jujur umumnya akan bertanggung jawab penuh akan segala yang diberikan atau dibebankan kepadanya maka pasti ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan kewajibannya tersebut dengan sungguh-sungguh. Selain itu orang yang dalam lubuk hatinya mengalir darah kejujuran maka ia tidak akan sanggup menyakiti atau melukai perasaan orang lain. Dan karena itulah orang semacam ini pantas diberi amanah, dengan kejujurannya ia tidak akan sanggup mengecewakan orang yang telah memberinya amanah tentukan bukan amanah yang menyesatkan.
Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).
Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa manusia, selain dapat berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain, adakalanya berlaku tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari ketidakjujuran kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka. Dengan demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memelihara amanah merupakan salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan bagi orang yang beriman.
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan tersebut akan merasa aman dan tenang.
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.
sumber:http://hikmah-kata.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-hakikat-jujur-menurut.html?showComment=1369110984010#c8614893972940972947

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS