Powered by Blogger.
RSS

Meyakini bahwa Alloh yang Bisa Memberikan Apapun II (Mekkah)

Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang ada akhirnya, tidaklah kekal karena ada pembatas untuk sebuah kehidupan, sehingga mari kita berjalan dan terus berjalan menemukan bahwa kita akan terus mencintaiNya, mencintai Rabb yang senantiasa dekat dengan makhluknya, terus mencintai RasulNya, yang bahkan di penghujung hidupnya pun yang disebut-sebut adalah umatnya.Subhanalloh.

Keyakinan akan sebuah kejadian adalah wujud keimanan seorang makhluk kepada Rabbnya, termasuk keyakinan akan sebuah proses kehidupan, baik itu menyenangkan ataupun butuh kesabaran untuk melewati, tetapi yakinlah bahwa sekecil apapun tak ada yang sia-sia, berharga.

Tulisan perjalanan ini adalah lanjutan dari perjalanan sebelumnya di Madinah, yang tetap dalam rangka menunaikan Rukun Islam, semoga Alloh ridho dengan diri ini, karena hanya penyembahan seutuhnya untuk Mu ya Alloh, Aku mencintai Mu, semoga kelak di akhirnya hamba bisa melihat wajahMu, tiada kenikmatan lain selain hal tersebut.

Tertatih kaki ini melangkah, namun ada segunung cinta seakan terus mendekat, mendekat dan terus berdebar, berurai air mata, izinkan hamba, terima hamba menjadi tamu Mu ya Alloh. Perjalanan ini dimulai dari Madinah, hotel Aljazera, berangkat setelah subuh sudah ready, Bismillah, lengkap dengan pakaian ihram, memusatkan perhatian, melepaskan segala kepentingan dunia, meninggalkan segala ambisi dunia, menyempurnakan keyakinan akan sebuah keimanan. Perlahan bus pun berjalan, tak jauh dari hotel, tibalah rombongan di bir Ali, tepatnya Mesjid Bir Ali. Lantunan Talbiyah terus bergema.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

“Kusambut panggilan-Mu ya Allah, kusambut panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, kusambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik-Mu tiada sekutu bagi-Mu.”

Bermiqot di Bir Ali, sholat sunat, berniat dan selanjutnya berjalan menuju Mekkah kira-kira perjalanan lima sampai dengan enam jam. Setiap jamaah fokus dengan dzikirnya, bertalbiyah, beristigfar, di tengah perjalanan yang masih asing bagi saya pribadi karena memang baru pertama kalinya menempuh jalan ini, Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohuakbar, hanya air mata yang terus menetes, terasa sekali kebesaran dan ke Maha Kuasa an Alloh, kiri kanan setelah lama berada di kota Madinah, memasuki jalanan yang jarang kita temui rumah, hanya padang pasir terhidang luas, sedikit-sedikit terlihat hijau yang tak terlalu banyak, ada lembah namun belum terlihat ada air, sembari berdzikir menyebut nama Mu, Engkau ciptakan semuanya yang sangat berbeda dari negara ku, sungguh ini baru sebagian kecil nikmatMu.

Setelah menempuh perjalanan tersebut, sampailah kami di Mekkah, dari kejauhan terlihat menara tower Zam-zam dengan jamnya, tak jauh dari sana kira-kira dua km, hotel kami berada, Jarwal tepatnya, Alhamdulillah, kaki ini sudah menginjak negeri yang ada ka'bahMu, ridhoi dan terima kami menjadi tamu Mu ya Alloh.

Tawaf Umroh dan Sa'i


Tawaf umroh dan untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Masjidil Haram, tiada kata-kata yang bisa terucap, selain kesyukuran padaMu, alhamdulillah, doa pertama kali melihat Ka'bah dan selanjutnya hanya Engkau yang tau apa yang ada di lubuk hati ku ya Alloh, Kebesaran, Ke Agungan dan ke Maha Besaran Mu, tak ada artinya apa-apa dunia ini, dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Malam telah berlanjut, karena kami memulainya baru ba'da Isya, selesai tawaf meminum air zam-zam dan dilanjutkan dengan Sa'i dan tahalul.

Tawaf yang penuh dengan dimensi ketundukan, kepatuhan, akan hilang semua angan-angan dunia, yang ada akan sebuah kesungguhan menatap kehidupan yang lebih baik, untuk selanjutnya akhir dari tujuan semuanya adalah masuk ke dalam sorgaNya dan kenikmatan melihat wajahNya. Allohuakbar.

Ziarah ke Jabal Rahmah

Selama ini, kemungkinan sudah sering kita mendengar Jabal yang artinya gunung/bukit, sedangkan Rahmah adalah kasih sayang. Akan lebih baik, kita kembali mebuka sejarah dan bahasa karena keduanya sangatlah penting dalam beribadah dan dalam kehidupan sehari-hari.


Jabal Rahmah yang merupakan bukit batu, berada di wilayah arafah, yang tidak terlalu tinggi, bisa ditempuh dengan kira-kira waktu 15 menit, namun harus hati-hati karena batu-batu ada yang agak curam, Subhanalloh, disini juga reflesi diri ini, sedari dulu yang hobi mendaki, menjelajah, pertualangan. Disinilah di tanah haram inilah puncak semuanya, puncak pendakian, puncak pertualangan, puncak penjelajahan. Tak ada yang sia-sia dalam hidup sedikit pun. Alhamdulillah, Engkau pemilik segala kemampuan dan kesempatan.

Angin yang berhembus di sela-sela pendakian ke Jabal rahmah tak menyurutkan langkah para jamaah yang ingin sampai di puncak, saya pun melihat dari negara lain, yang tua-tua pun bertekad sampai ke puncak.

Dari beberapa kisah, Jabal Rahmah merupakan tempat pertemuan  Adam dan Hawa setelah terpisah ketika diturunkan dari Sorga, namun dari kajian ulama, Adam dan Hawa bertemu di wilayah India. Wallahu'alam.


Ibroh yang bisa kita ambil adalah, berjuanglah karena Alloh melihat perjuanganmu, yakinlah tak ada yang tak mungkin bagi Alloh, hanya kita yang harus yakin mampu. Bersyukur dan senantiasa bersabar melewati semuanya, pasti ada hikmah besar yang membuat kita tambah yakin bahwa Alloh melihat hambaNya, dan kita juga harus terus yakin berada dalam keimanan.

 Ziarah ke Mesjid Masha'r Haram di Muzdalifah


Ziarah ini dilakukan sebelum masuknya hari-hari ArMuNa (Arafah Muzdalifah Mina), sehingga masih sepi, karena di musim haji kemungkinan untuk berziarah kecil. Kita hanya fokus dzikir, ibadah memusatkan perhatian hanya pada Rabb yang sangat mencintai kita hambaNya sampai Alloh membanggakan kita ke hadapan malaikat. Allohuakbar..Alloh Maha Besar, hanya pada Mu Aku menyembah, hanya pada Mu aku meminta pertolongan.


Terdapat dalam hadis dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ  
مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?’ (HR. Muslim 3354, Nasai 3003, dan yang lainnya).



Terdapat dalam hadis dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?’ (HR. Muslim 3354, Nasai 3003, dan yang lainnya).


Read more https://konsultasisyariah.com/23554-arofah-hari-yang-paling-banyak-allah-bebaskan-hamba-dari-neraka.html
 Ziarah ke Jabal Tsur dan Jabal Nur

Rangkaian ziarah ini insyaallah dalam rangka mengenal dan mempelajari sejarah yang selama ini kita pernah mendengar dan membaca dan kali ini menyaksikan dengan mata kepala sendiri, namun ziarah ini tujuannya yang terpenting adalah mendekatkan diri pada Alloh dan pada RasulNya. Rombongan ziarah kami hanya melihat dari kejauahan, tidak mendaki ke jabal Tsur dan tidak pula mendaki ke Gua Hira atau ke Jabal Nur.


Baiklah akan saya coba uraikan, Jabal Tsur yang di sana ada gua Tsur, yang mana disanalah Nabi Muhammad SAW bersama Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kejaran kafir ketika akan hijrah ke Madinah. Kalau kita sudah mendengar, bagaimana kisah yang terjadi dalam gua, mungkin air mata kita akan mengalir deras. Bagaimana tingginya Kekuasaan dan pertolongan Alloh dan yang paling menyentuh, tingginya rasa cinta seoarang sahabat Abu Bakar kepada Rasulullah Muhammad SAW, ketika Rasul sedang tertidur di pangkuan Abu Bakar, kaki Abu Bakar di gigit ular, karena menahan sakit, beliau menitikkan air mata, namun beliau tidak mau membangunkan Rasulullah dari istirahatnya. Tetapi Rasulullah terbangun oleh air mata Abu Bakar, kemudian beliau bertanya, "apakah Engkau bersedih ikut dengan ku wahai Abu Bakar?, "tidak"jawab Abu Bakar, lau kenapa engkau menangis? ternyata karena gigitan ular, seketika itu Rasulullah menangis karena cinta nya beliau kepada Abu Bakar, dan mengusap bekas gigitan itu, lalu hilang rasa sakitnya. Subhanalloh, sebegitu kuat kecintaan dalam bersaudara. Allohuakbar.

Jabal Nur, yang disana berada Gua Hira' tempat Nabi kita mendapatkan wahyu pertama. Ketika beliau mendapatkan wahyu pertama beliau pulang ke rumah menggigil dan diselimutkan oleh istri beliau Khadijah. Surat yang pertama turun QS. Al Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
 
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).





 

Terdapat dalam hadis dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?’ (HR. Muslim 3354, Nasai 3003, dan yang lainnya).


Read more https://konsultasisyariah.com/23554-arofah-hari-yang-paling-banyak-allah-bebaskan-hamba-dari-neraka.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: