Powered by Blogger.
RSS

Prolog sebuah komunikasi jiwa..

Sayup..senyap..tak ada keributan, tak ada kecemasan, dalam dawai-dawai petikan jiwa, tak ada getaran, yang ada hening tanpa suara, tanpa respon. Selangkah lebih maju berikutnya sudah mulai ada teriakan jauh kedalam, tanpa ekspresi, bersembunyi di balik kebenaran, ntah benar atau salah. Langkah berikutnya sudah mulai ada suara, berbisik, namun perlahan, tak jelas arti dan makna. Hanya sekedar berkata-kata bisik, lalu diam dan tak bersuara lagi. Langkah terakhir berhenti, lebih mengejutkan, terlontar suara keras membentak, menyakitkan, lalu terdiam membisu, lari dari kenyataan..

Berbicara kita, gerak kita menentukan siapa kita, jiwa kita ataupun hati kita, keras atau rendah semuanya tergantung bagaimana komunikasi jiwa pada diri kita, mampukah kita sebagai orang yang bersabar menghargai?atau sabar dalam dihargai?atau diam kita adalah sebuah kebenaran. Komunikasi jiwa kita, bahkan terlihat di raut muka dan gerak badan kita, jujurlah..walau kejujuran itu berdarah-berdarah. Meski sebuah komunikasi jiwa rumit, namun semuanya disini di hati kita, untuk keluarga dan siapa pun juga..berkata sopanlah, lembut dan sesuaikan intonasi kita..(muhasabah diri untuk setiap perkataan pada orang-orang terdekat)..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: