Powered by Blogger.
RSS

Derap derap kecil..


Alun-alun dari kejauhan terdengar bunyi suara yang asing, malam sudah mulai larut bagi para pekerja pada pabrik di sudut kota itu. Bisa dikatakan kota metropolitan, namun tak juga bisa disamakan dengan hiruk pikuk kota jakarta yang sudah tak muat penduduknya. Berbagai kalangan mulai dari manusia bawahan sampai manusia berkaliber jutawan atau bahkan milyader, karena peredaran uang terbesar berada di ibukota negara ini..yah negara yang katanya sangat banyak penduduk dan subur tanahnya, jika dilempar batang pohon singkong..maka akan serta merta tumbuhnya..sampai ada pengarang lagu yang bikin lagu keelokannya negara ini..Namun..disini..malan larut..sepi..hanya mesin pabrik yang terdengar memutar-mutar menderit. Dalam rumah yang tak jauh dari pabrik, duduk termenung seorang ibu, menantikan sang buah hati belum juga pulang. Malam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, namun beliau anak semata wayang belum juga datang..

Sambil..mengusap air mata, dengan penerangan seadanya beliau sang ibu menoleh menerobos panjangnya angan-angan, sesekali memegang pintu jendela yang sudah mulai agak lapuk dimakan rayap. Karena, bagi mereka berdua tak penting bagusnya tempat tinggal, tak penting mewahnya fasilitas, tapi bagi mereka hanyalah bagaimana hari ini bisa terisi dengan suapan makanan..Sambil memegang perut yang sudah mulai berbunyi karena dari pagi buta belum terisi apapun..Kehidupan yang sangat kontras dengan rumah tetangga sebelah..

Aku termenung dalam sujud malam yang panjang, tangis tiba-tiba membuncah teringat banyak dosa yang telah dilakukan, kelalaian, kesombongan, keangkuhan, keniscayakan..bahkan kita pun..tak mampu memikir banyak kesalahan..Aku masih saja duduk bezikir mengingat Mu..dalam segala kebahagian yang engkau berikan, namun bagaimana dengan mereka semua..derap-derap kecil itu..

Malam sudah semakin larut, sang buah hati ibu tua belum juga datang, beliau adalah bujang pengumpul barang bekas pada pasar malam yang ada di pinggiran kota..untuk dijual menjadi sesuap atau berapa suap nasi lah..Namun malam ini pulang larut sekali..derap-derap kecil itu tak berbunyi lagi..mengecil dan redup..sang ibu dalam penantian sambil terus menyeka air mata..

(kala strata ekonomi perkotaan yang menjilat nurani rakyat)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: