Powered by Blogger.
RSS

Mengepulnya "kawa daun"


Sore menjelang senja, asap mengepul dari tungku milik penjual gorengan di tikungan tajam bersuhu rendah. Riuh rendah terdengar suara gelak canda dari kejauhan sambil bercengkrama menikmati hidangan yang tersedia di depan mata, sepiring gorengan dengan lada cair secukupnya ditambah semangkok kawa yang daun yang diletakkan di dalam mangkok yang terbuat dari potongan tempurung kelapa. Asap panas dari kawa daun lenyap sudah jika diseruput oleh yang punya, sambil menggigit satu gigitan gorengan diikuti dengan seteguk kawa daun.

Kawa daun bagi sebagian daerah belumlah dikenal, namun disini dalam perjalanan di sebuah Kapupaten tepatnya Kabupaten Tanah Datar dapat kita temui lebih dari satu penjual gorengan plus kawa daun, biasanya pemilik usaha membuat ruko dipinggir jalan besar dengan target pembeli adalah para pengguna fasilitas jalan, baik yang akan menuju Payakumbuh ataupun yang akan menuju Bukittinggi. Tak apalah sedikit saya ceritakan tentang kawa daun ini,karena jujur saja saya baru sekali mencoba bagaimana rasanya kawa daun ini, bagi saya agak terasa pahit jika diminum, namun tidak bagi banyak orang, nikmat katanya, sekedar untuk menghilangkan dingin di tubuh, sambil menikmati gorengan yang beraroma menggugah selera karena saya penikmat gorengan. Rasa nikmat kawa daun bagi banyak pengagum sangat mengundang candu, apalagi bagi yang suka kopi, saya karena tak terlalu suka kopi sehingga berpendapat demikian.

Yup, baiklah..kawa daun ini adalah daun kopi yang diasap hingga layu, kemudian daunnya rapuh barulah ditumbuk halus untuk kemudian direbus dengan air panas sampai mendidih, jadilah suguhan kopi kawa daun. Dengan racikan tangan yang sudah terampil menyajikan hidangan kawa daun, membuat selera sudah tak sabar ingin menyeruput kawa daun panas dikala suhu sudah sangat dingin.Ada gelak dan canda di sana, ada keharmonisan di sana, separoh tempurung kelapa berisi kawa daun yang bagi saya ada nilai efisiensi yang tinggi, daerah yang notabene banyak penghasil kelapa, tepatnya banyak pemilik tumbuhan kelapa sehingga untuk membuat "gulai" pun hanya dengan memetik kelapa di belakang runah jadilah ia hidangan sambal peneman nasi sebagai karbohidrat. Tempurung yang bisa dikatakan sebagai bahan alternatif mangkok, namun konon ceritanya, sisi nikmatnya kawa daun ini diseruput adalah karena menggunakan tempurung ini, lain hal nya jika hanya menggunakan gelas biasa. Untuk tidak penasaran, kawa daun ini bisa banyak dijumpai di sepanjang jalan, tepatnya daerah Tabek Patah Panorama Kabupaten Tanah Datar, daerah yang lima hari saya lintasi selama seminggu sehingga jelaslah sudah bagi saya setiap belokan di Kabupaten ini..kawa daun saat asapnya mengepul di suhu seperti saat-saat ini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: